Jumat, 03 September 2010

Tips Mudik Aman: Menyetir Sendiri dan Hal yang Perlu Dipersiapkan dalam Perjalanan Jauh


Bagi sahabat tohitem yang berencana mudik  dengan mengendarai atau menyetir mobil sendiri wajib hukumnya membaca tips berkendara jarak jauh berikut ini. Terutama bagi yang belum pernah menyetir jarak jauh, ini sangatlah penting karena akan sangat menguras tenaga kita. Di samping persiapan kendaraan yang akan dipakai mudik tidak kalah pentingnya adalah persiapan mental dan fisik. Baca juga Tips Membeli Dan Memilih Mobil Bekas Impian Agar Perjalanan Jauh Menjadi Aman dan Nyaman.


Persiapan Kendaraan Untuk Perjalanan Jauh
 
Hal pertama yang wajib dilakukan sebelum melakukan perjalanan adalah mengecek kondisi mobil, mulai dari mesin, hingga ban mobil. Lakukan pengecekan minimal oli mesin, oli rem, air radiator dan air aki. Pastikan ketinggian oli ataupun air berada di bawah garis maksimal. Selanjutnya cek juga karet-karet selang dan tali kipas. Pastikan semua masih lentur dan tidak ada retakan. Atau jika perlu bawalah mobil ke bengkel langganan agar dilakukan pengecekan menyeluruh.  Untuk ban mobil, lakukan cek tekanan angin dan kondisi ban mobil (termasuk ban cadangan) sebelum mobil digunakan. Periksa tekanan angin dan pastikan tekanan sesuai dengan standar.  Cek juga ketebalan ban, jika perlu di ganti agar dalam perjalanan menjadi tenang.

Persiapan Mental,  Fisik dan Hal yang Perlu Dipersiapkan dalam Berkendara Jarak Jauh
 
Sebelum memutuskan untuk menyetir sendiri dalam mudik lebaran, kita wajib mempersiapkan mental kita. Tanyakan pada diri sendiri apakah kira-kira kuat untuk menyetir jarak jauh sendirian tanpa ada sopir cadangan. Berikut ini beberapa hal yang bisa dijadikan pedoman atau persiapan untuk menyetir sendiri dan berkendara jarak jauh, yang tohitem dapatkan dari pengalaman dan tanya sana sini termasuk juga sama mbah google:

1. Dalam perjalanan jarak jauh ke luar kota,  kondisi fisik dan stamina yang prima wajib diperhatikan. Hal ini perlu karena saat menyetir mobil, dibutuhkan pandangan dan pendengaran yang baik. Demi keselamatan semua penumpang,  kita harus selalu waspada dan responsif sepanjang perjalanan. Di samping persiapan dan pemahaman rute yang akan dilewati. Siapkan peta mudik atau pasang GPS jika perlu.

2. Jika sahabat termasuk orang yang baru saja  minum minuman beralkohol, minum obat dengan resep ataupun obat bebas yang menyebabkan rasa kantuk, jangan pernah coba-coba untuk mengemudi karena minum obat yang mempengaruhi performa dan persepsi hanya akan membahayakan keselamatan seluruh penumpang dalam mobil.  Begitu juga halnya jika kondisi tubuh sangat lelah atau emosi sedang terganggu, karena semua ini akan membuat  tidak hati-hati dalam mengemudi. Istirahatlah sejenak dalam rest area yang biasa tersedia di sepanjang perjalanan.

3. Mengemudi antarkota tak sama halnya dengan mengemudi di dalam kota. Oleh karena itu atur kecepatan sedemikian rupa sesuai dengan rambu-rambu jalan. Tidak terlalu pelan, namun juga tidak terlalu ngebut. Kurangi laju kendaraan jika terjebak dalam kondisi yang tidak mengenakan seperti kabut atau hujan lebat. Waspadai kondisi buruk, mesti dipertimbangkan juga kondisi saat ini yang tidak menentu, hujan yang datang tiba-tiba atau angin kencang. Kondisi AC mobil sangat vital ketika hujan lebat.

4. Sebagian orang lebih memilih berkendara di malam hari karena jalan cenderung lebih sepi dan lapang. Jika sahabat termasuk orang yang lebih senang berkendara di malam hari, jangan lupa untuk menghidupkan lampu depan dan lampu belakang sejak saat matahari terbenam sampai matahari terbit. Dimkan lampu depan bila ada kendaraan lain dalam jarak 200 meter dari kita, atau ketika mobil berada di belakang kendaraan lain.

5. Jika keadaan yang tidak diinginkan terjadi, seperti mobil mogok atau ban pecah, pasang tanda segitiga pengaman agar pengemudi lain dapat melihatnya dan dapat menghindari kendaraan yang sedang sahabat perbaiki. Lebih amannya jika sahabat menghidupkan lampu hazard dan keluar dari area jalan raya terlebih dulu.

Artikel Terkait: 

Tidak ada komentar: