Senin, 30 Agustus 2010

Mitos Seputar Masalah Pernikahan Bagi Pasangan Muda dan Cara Mengatasi Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga


Kapan Menikah? Mungkin pertanyaan ini menjadi menu sehari-hari bagi pria dan wanita yang menginjak usia 25-27th yang kebetulan masih berstatus lajang. Dan jawabannya pun akan bermacam-macam dan herannya pula tidak sesederhana pertanyaannya. Beberapa waktu yang lalu tohitem sempat iseng melakukan survey kecil-kecilan terhadap beberapa sahabat tohitem  mengenai rencana melakukan pernikahanDan dari kesekian jawaban yang tohitem dapatkan ternyata alasan menunda menikah karena faktor keuangan, belum punya tabungan, belum punya modal dll, sebagian lagi karena belum ketemu jodoh yang cocok, masih mempunyai beban tanggungan orang tua, menunggu adik-adik lulus sekolah, sebagian yang lain bilang menunggu restu orang tua dsb.

Ketakutan untuk menikah biasanya disebabkan informasi dan anggapan yang kurang tepat tentang masalah pengeluaran keuangan dalam rumah tangga. Bayangan pengeluaran keuangan yang besar menjadi pemicu untuk menunda menikah. Para lelaki takut tidak bisa mencukupi kebutuhan istri, karena gaji/penghasilan saat ini tidak terlalu besar, boro-boro tabungan, untuk makan saja masih sering "ngutang".. tragis! Para perempuan beranggapan, setelah menikah juga berpikir nanti jadi susah shoping lagi, karena keuangan habis untuk rumah tangga saja. Ups...!! Bayangan seperti itu tidak seratus persen benar, tau kalo bisa dibilang salah! Pengeluaran keuangan setelah menikah tidak menakutkan seperti yang sering kita bayangkan! Menikah itu irit kok, asal masing-masing pihak mau berbicara dan membuat komitmen keuangan bersama. Baca juga Tips: Mengapa Mesti Takut Menikah?

Baik, mari coba kita ulas  apa saja pengeluaran  keuangan untuk kebutuhan yang mendesak setelah menikah yang sering dijadikan  alasan untuk menunda menikah.

1.  Tempat Tinggal
Anggaran yang urgen setelah menikah adalah menyiapkan tempat tinggal, bisa dengan membeli, mengontrak, kost, atau numpang di rumah orang tua/mertua. Pengeluaran untuk membeli rumah sendiri mungkin nggak pantas di ulas, karena membeli rumah sendiri merupakan impian bagi hampir setiap pasangan yang baru menikah..hehe. Ada juga yang beruntung sudah mendapat jatah warisan dari orang tua/mertua. Bersyukurlah sob.. Jadi pilihan tempat tinggal yang nyaman berikutnya adalah kontrak, kost atau numpang di orang tua/mertua.
Anggaran untuk mengontrak atau menyewa rumah untuk tiap-tiap daerah tentu berbeda,  pintarlah memilihnya dan sesuaikan dengan keuangan, bayar per bulan atau per tahun.  Untuk lebih hemat lagi bisa memilih kost-kostan. Di samping biaya lebih kecil juga praktis.  Atau bisa juga pakai tips cerdas mengatasi masalah tempat tinggal setelah menikah, tips andalan bagi hampir setiap pasangan muda yang kebetulan tercipta sebagai golongan menengah bawah. Apakah itu? Yach, kenapa tidak numpang di rumah orang tua atau mertua? Di samping hemat juga sangat cerdas.. xixixi. Terkadang kita gengsi untuk menerima tawaran tinggal bersama orang tua/mertua kita. Ambil tawaran itu, tapi dengan syarat: hanya untuk sementara! Dan yang jelas dari semua alternatif pilihan tempat tinggal tersebut punya konsekuensi masing-masing. Termasuk persiapan anggaran keuangan yang dibutuhkan setelah menikah. Baca juga, Beli Rumah Yuuk..! Tips dan Informasi Membeli Rumah Untuk Pasangan Muda.

2. Transportasi
Setelah tempat tinggal maka kebutuhan mendesak lainnya yang tidak bisa ditunda adalah biaya transportasi ke tempat kerja . Mungkin sebagian dari kita yang bernasib tidak beruntung, menikah dengan biaya sendiri sehingga untuk modal biaya menikah terpaksa menjual aset kendaraan yang kita punya. Sehingga mau tidak mau kita harus memikirkan masalah transportasi ini. Maka kebutuhan biaya untuk transportasi menjadi anggaran kebutuhan yang mendesak. Lebih bijak mencadangkan biaya transporatasi agar  penghasilan  berdua tidak habis hanya untuk transportasi.  Pilihannya bisa dengan membeli kendaraan lagi, atau naik angkutan umum. Lebih bijak mencadangkan biaya transportasi agar  penghasilan  berdua tidak habis hanya untuk transportasi. Perkirakanlah berapa besar jumlahnya per bulan, sehingga  masing-masing sudah menyisihkannya  sejumlah biaya untuk anggaran ini.

3. Kebutuhan Rumah Tangga
Jika kita  sudah menentukan tempat tinggal  baik rumah sendiri, kontrak/sewa atau  kost maka perhitungkanlah berapa biaya-biaya rutin rumah tangga perbulannya seperti telpon, listrik, air, makanan, dan lain-lain.  Selanjutnya secara bertahap juga dimasukan anggaran untuk membeli perabotan rumah tangga. Di sini kita mesti pintar memilih dan mengatur keuangan, terutama berkaitan dengan gaya atau pola hidup kita. Pertimbangkan secara matang terhadap kebutuhan yang akan di beli, sesuaikan dengan keuangan. Hindari gengsi atau pikiran sejenisnya.

Memang sih, sebenarnya keputusan  untuk menikah secepatnya berkaitan dengan kesiapan mental seseorang, yang meliputi kesiapan fisik, spiritual, emosional, konsepsional, sosial dan kesiapan materi/keuangan.  Ketika ditanya mengenai kesiapan menikah, tentu yang muncul justru ketakutan dan keraguan karena ternyata dari keenam hal di atas belum sepenuhnya kita siap, terutama menyangkut masalah materi atau keuangan.
Bagaimana cara mengatasi masalah keuangan dalam persiapan menuju pernikahan
Menikah secepatnya atau menunggu benar-benar siap adalah sebuah pilihan dan keduanya harus dipertimbangkan dengan masak. Tetapi sekarang atau nanti, tetap saja kita harus menikah, karena jika kita membahas masalah cukup tidaknya keuangan kita jawabannya hanya satu: tidak pernah akan cukup dan selalu kurang. (sudah menjadi kodrat manusia, selalu kurang puas...). Baca juga Tips: Mengurangi Rasa Gelisah dalam Kehidupan.

Mudah-mudahan sedikit tips dia atas bisa menjawab keraguan dan ketakutan untuk segera menikah, dan jangan lupa pepatah bijak para orang tua, "bahwa rejeki sudah ada yang ngatur" dan sudah terbukti dan banyak contoh kehidupan di sekitar kita.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Menjalankan program hamil dengan bantuan paket cepat hamil adalah bagian dr usaha n ikhtiar
Sila http://tipshamil.com/?ref=aida10081980