Sabtu, 06 November 2010

Bekerja Keras, Bekerja Cerdas Dan Bekerja Ikhlas: Sebuah Renungan Dan Cara Meraih Kesuksesan Dalam Pekerjaan

Sering kita  rasakan bagaimana tidak enaknya bekerja sebagai karyawan di marahi oleh pemilik perusahaan ataupun atasan kita. Terkadang apa yang sudah kita  kerjakan selalu salah di mata mereka, padahal kita sudah merasa mengerjakan sesuai perintah atasan kita. Tetapi bukan pujian yang kita dapatkan, malah umpatan yang membuat merah telinga.  Sebenarnya jika kita mau berkata jujur dan mau menganalisa apa yang sudah kita kerjakan, mungkin selayaknya kita memang pantas di omeli oleh atasan kita.  Tetapi di lain pihak, seharusnya sebagai atasan juga tidak serta merta mengambil kesimpulan dan memvonis bawahan kalau pekerjaan yang dibebankan tidak optimal dan tidak sesuai yang diinginkan. Idealnya kedua belah pihak, mencari faktor dan sebab mengapa pekerjaan tidak berhasil sempurna atau gagal sama sekali.

Tujuan utama sebuah perusahaan didirikan adalah mendapatkan keuntungan, sehingga mau tidak mau menuntut karyawan bekerja maximal agar gaji yang dibayarkan tidak percuma. Perusahaan akan menuntut karyawan bekerja keras agar tujuan perusahaan tercapai. Dalam memberi gaji dan karier, perusahaan membutuhkan seorang yang mau bekerja keras, penuh tanggung jawab dan tidak merugikan perusahaan. Biasanya, besar kecilnya gaji, ditentukan tingkat kesulitan, resiko dan tanggung jawab sebuah pekerjaan.  Dan, kita sebagai seorang karyawan mau tidak mau harus memenuhi kewajiban sesuai job yang dibebankan pada kita. Untuk menilai tingkat keberhasilan seorang karyawan biasanya di tentukan melalui parameter, misalnya target penjualan, waktu pekerjaan diselesaikan, jumlah produk yang diselesaikan dll. 
Tujuan kita bekerja adalah untuk mendapatkan penghasilan yang nantinya untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Mulai kebutuhan sandang, pangan dan papan hingga memenuhi kebutuhan anak istri dan keluarga. Sehingga pilihan tepat dan bijak adalah bagaimana kita bisa bekerja dan berkarier di tempat kita bekerja. Ada banyak cara meraih kesuksesan dan karier sebagai karyawan, dan berikut ini tips tohitem yang mungkin bisa dipraktekkan.

Bekerja Keras
 
Bekerja keras itu, bekerja dengan penuh semangat, penuh motivasi tinggi. Tidak gampang putus asa, tidak mudah merasa puas, sehingga tidak ada rasa capai. Memaksimalkan waktu yang ada, menggunakan tenaga semaksimal mungkin dan belum berhenti ketika pekerjaan belum benar-benar selesai. Bekerja lebih giat dari yang lainnya. Tidak terpengaruh oleh lingkungan dan terus fokus bekerja. Dengan bekerja keras, pekerjaan akan cepat selesai dan hasil akan lebih cepat  dari rekan yang lain. Namun, efeknya terkadang kita kurang sosialisasi dengan lingkungan karena asyik bekerja. Prinsip time is money benar-benar diterapkan.

Bekerja Cerdas
 
Bekerja keras saja belum cukup untuk meraih impian karier dan penghasilan tinggi dalam bekerja,  dengan kerja cerdas pekerjaan akan selesai lebih sempurna dan hemat waktu. Selain itu tidak membuang tenaga dengan sia-sia. Sebelum bekerja harus mengetahui apa yang harus dikerjakan, targetnya apa, berapa lama waktu yang dibutuhkan. Melakukan perencanaan matang atas apa yang akan dikerjakan, apa yang dibutuhkan dalam pekerjaan serta menentukan batas waktu kapan pekerjaan harus selesai. Memahami setiap detail dari pekerjaan, sehingga mampu meminimalisir kesalahan dan resiko yang bisa berakibat fatal. Bekerja cerdas, berarti bekerja menggunakan lebih banyak pikiran dari pada tenaga fisik, sehingga hasil kerja lebih  maksimal.

Bekerja Ikhlas
 
Sebuah hal yang menjadi pertimbangan seorang karyawan bertahan dan meniti karier di sebuah perusahaan tidak lain adalah adanya kenyamanan dalam bekerja. Pertimbangan gaji dan benefit lainnya terkadang tidak begitu mempengaruhi seorang karyawan untuk memutuskan pindah ke perusahaan lain dengan tawaran yang lebih menggiurkan.  Namun faktor nyaman menjadi sesuatu yang begitu mahal. Sebenarnya nyaman tidaknya suatu pekerjaan tergantung pada diri kita sebagai karyawan. Seberapa pintar kita beradaptasi dan menyesuaikan dengan tradisi perusahaan. Sebagai mana umumnya di suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai macam orang dengan tipe dan karakter yang berbeda tentunya akan berakibat adanya gesekan-gesekan yang membuat tidak nyaman.  Kalau kita tidak pintar menempatkan diri, maka kita kan terbawa dalam lingkaran gesekan tersebut. 
Bekerja dengan ikhlas, bekerja dengan kesadaran dan tanggung jawab penuh dan tidak munafik kalau kita memang menggantungkan hidup kita dari perusahaan. Tidak merasa terbebani dengan tumpukan tugas dan pekerjaan, tetapi menganggap bahwa itu semua adalah sebuah tanggung jawab yang berkaitan dengan gaji yang kita terima. Tidak timbul iri apabila hasil yang didapatkan terdapat perbedaan dengan rekan kerja yang lain yang bekerja "apa adanya". Berpikir positif bahwa apa yang kita dapatkan adalah setimpal dengan apa yang kita kerjakan. Bekerja ikhlas membutuhkan seorang yang bermental dan berdedikasi tinggi, sehingga tidak semua orang mampu melakukannya.

Tentunya masih banyak hal yang bisa kita lakukan dalam rangka menekuni sebuah pekerjaan yang pada akhirnya tujuan untuk meraih penghasilan dan karier tinggi menjadi kenyataan. Kesuksesan tidak dapat diraih secara instan namun membutuhkan sebuah proses panjang. Banyak orang bijak dan motivator ulung mengatakan bahwa kesuksesan itu relatif, tergantung dari sudut pandang kita menilainya. Jadi, sebelum ingin meraih kesuksesan alangkah bijaknya jika kita tentukan kesuksesan macam apa yang ingin kita raih.
Dan selalu ingat bahwa: "Hasil yang kita dapatkan adalah manifestasi dari seberapa besar tenaga, pikiran dan pengetahuan yang kita punya dan tentu saja faktor rezeki yang sesuai untuk kita. Tidak ada yang namanya kegagalan, karena sebenarnya kegagalan adalah hasil dari kerja kita"

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: