Minggu, 13 Juni 2010

Bukan Untuk Feb...

Salah siapa hingga musim kian tak pasti
kemarau tak lagi panjang tapi teramat panjang
hingga tak mampu syair penyair mengalir
menafsir segala angin yang liar mendesir..


Semesta telah lelah untuk memarah
sedang langit enggan sewarna biru
dan malah beringas berselimut mendung...


Tahukah Feb...
bahwa pada semua yang menggerak dedaunan
sebenarnya selalu membawa berita tentang air dan api


Bila kau tanya tentang mungil lelaki di sela hari
atau bila kau resahkan seraut wajah membeku
itu semua adalah sebuah roman perjalanan
dan siapapun tak pernah mau mengerti...


Semesta telah lelah mendesah menyembur
karna bumi tak akan tergiur amis lumpur uzur..


Hujan dan sesekali badai sesekali benar menggelegar
tapi pernahkan kau menafsir bahwa itu sebuah pertanda
bahwa semesta menjerit karna larut dalam keacuhan yang kau tebarkan...


Feb, kau boleh untuk tidak mengerti dan berhak tidak berharap
tetapi lihatlah dilangit sebentar lagi berpelangi
menebar harum gerimis dipunggung matahari
dan lihatlah sejenak saja..
dan syair penyair mepujangga dan meraja
melupa bahwa musim tak lagi teramat panjang....


Lalu, kau berhak merebah bersama senandung gemerisik dedaunan
tanpa berita api tanpa berita air
dan seawal matahari muncul di ufuk timur...!!


Semoga.

09 04 2010@23:34 Sulfat

Tidak ada komentar: