Jangan ganggu nafasku yg melarik bait kehidupan,
ini adalah sepenggal kisah yg harus berujung!
Ini lakonku dlm pasugatan yg mesti aku perankan!
Panggung kita beda walau akhir cerita tetap mengagung Kuasa!
Aku tanah tempat tumbuh sgala kehidupan juga lahan penimbun ajal insan!
Kau api menghangus angkara senjakala..!
Jangan ganggu cerita demi cerita, atau tunggu Sang Sutradara kian murka!
Kau api, Aku tanah!
Tak pantas kita berbagi cerita!
Malang, 21 Desember 2009 @ 20:17 wib
Label
Tampilkan postingan dengan label Poems About Life. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Poems About Life. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 26 Juni 2010
Senin, 21 Juni 2010
Saat Ritual
(nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)
dan syukur perasa slalu menjulur,
menangkap melumat berbaur liur..
Hingga bragam warna tereja,
bermacam rasa terkecap..
Lalu terwujud puas atas rakus lidah mengunyah..
Awal mata ke sekitar,
hasrat liar berkoar,
berkelebat tangan kaki menerkam..
Tak terlepaskan!
Slalu begitu dari waktu ke skian penjuru!
Ugh,
dan syukur sejenak liur beku,
wangi katsturi mengunci..
Mata kaki tangan luruh,
atas koar dari kedalaman..
satu tempat awal malapetaka skaligus akhir kesempurnaan...
dan syukur,
slalu bersyukur.
PUASAku
poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)
dan syukur perasa slalu menjulur,
menangkap melumat berbaur liur..
Hingga bragam warna tereja,
bermacam rasa terkecap..
Lalu terwujud puas atas rakus lidah mengunyah..
Awal mata ke sekitar,
hasrat liar berkoar,
berkelebat tangan kaki menerkam..
Tak terlepaskan!
Slalu begitu dari waktu ke skian penjuru!
Ugh,
dan syukur sejenak liur beku,
wangi katsturi mengunci..
Mata kaki tangan luruh,
atas koar dari kedalaman..
satu tempat awal malapetaka skaligus akhir kesempurnaan...
dan syukur,
slalu bersyukur.
PUASAku
poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)
Kontemplasi
poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)
...diam
tafakur...
jemari menjentik
dari nol mesti...
diam..
menghitung azab.
diam..
mencibir karunia.
diam..
terajam
jg merajam..
...dari nol.
diam...
?????
kata orang:
''opo jare Tuhan..!''
CUK..!!
Malang, 09 September 2009 jam 10:29
poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)
...diam
tafakur...
jemari menjentik
dari nol mesti...
diam..
menghitung azab.
diam..
mencibir karunia.
diam..
terajam
jg merajam..
...dari nol.
diam...
?????
kata orang:
''opo jare Tuhan..!''
CUK..!!
Malang, 09 September 2009 jam 10:29
poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)
Sang Saka
Berani Suci hidup mati..
Parau suara negeri karna rasa memiliki..
Atau beribu cipta sebuah visi
Di sini harusnya negeri sejati..!
Lihatlah sang saka berteriak meluruh pertiwi..
Satukan jiwa menuju hakiki negeri!
Jangan sekali coba ke lain hati demi sebuah visi tak pasti!
Disini nafas panjang kan abadi dlm damai belai pertiwi..
Berani suci bukan ego tak pasti.
Hidup mati bukan meracuni diri.
Luruhlah dlm peluk ibu bumi pertiwi!
Abadi berani suci!
*malang, 17082009@10.25
Parau suara negeri karna rasa memiliki..
Atau beribu cipta sebuah visi
Di sini harusnya negeri sejati..!
Lihatlah sang saka berteriak meluruh pertiwi..
Satukan jiwa menuju hakiki negeri!
Jangan sekali coba ke lain hati demi sebuah visi tak pasti!
Disini nafas panjang kan abadi dlm damai belai pertiwi..
Berani suci bukan ego tak pasti.
Hidup mati bukan meracuni diri.
Luruhlah dlm peluk ibu bumi pertiwi!
Abadi berani suci!
*malang, 17082009@10.25
Minggu, 20 Juni 2010
Epic
Mereguk seteguk mencebur liur,
scangkir anyir mengalir,
swarna ranum anggur mendebur,
dulu...
Meliuk mabuk menimpuk,
berserak retak
gemeretak,
kini..
nyinyir memelintir,
menggiur hancur!
pongah menyumpah,
darah-darah mendesir kikir!
Agh..
aku berlindung dari hal sdemikian.
ya Robb ya Aziz...!
11 September 2009 jam 19:13
scangkir anyir mengalir,
swarna ranum anggur mendebur,
dulu...
Meliuk mabuk menimpuk,
berserak retak
gemeretak,
kini..
nyinyir memelintir,
menggiur hancur!
pongah menyumpah,
darah-darah mendesir kikir!
Agh..
aku berlindung dari hal sdemikian.
ya Robb ya Aziz...!
11 September 2009 jam 19:13
Sebuah Hidup
Awal kita dicipta entah oleh siapa,
Untuk siapa tentang apa siapa..
Tak tersadar dlm pertengahan, mungkin,
Selaksa siapa apalagi apa
Mengapung di awang smesta tak terjemahkan..
Tetap sebuah rahasia Sang Rahasia..!?
Dan. Bukan sebuah jawab..!?
Entah hingga berantah..!?
Dan. Bukan sebuah tanya!
Lalu, seperti udara saja...
Siapapun Apapun Selalu!
Ini sebuah hidup
Bukan untuk dicaci dimaki..
Tetapi Disiasati!
(*duh Gusti.. Kawulo kepengin mangerti pekerti Ilahi...!)
28 Juli 2009 jam 21:14
Untuk siapa tentang apa siapa..
Tak tersadar dlm pertengahan, mungkin,
Selaksa siapa apalagi apa
Mengapung di awang smesta tak terjemahkan..
Tetap sebuah rahasia Sang Rahasia..!?
Dan. Bukan sebuah jawab..!?
Entah hingga berantah..!?
Dan. Bukan sebuah tanya!
Lalu, seperti udara saja...
Siapapun Apapun Selalu!
Ini sebuah hidup
Bukan untuk dicaci dimaki..
Tetapi Disiasati!
(*duh Gusti.. Kawulo kepengin mangerti pekerti Ilahi...!)
28 Juli 2009 jam 21:14
Rahasia Sebuah Rahasia
poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)
Apa lagi..
bila setiap kali ku ukir warnaku
hanya hitam dan kadang putih seperti kabut
lalu tiba-tiba awan kelam menyapu
berubah badai dan halilintar menyambar...
Pun di setiap kali memahat matahari
justru kulitku kian mengelupas
oleh cabikan cakarnya...
Apa lagi...
bila setiap kali kurangkai roman
hanya tangis dan pedih menyusun bait
lalu otak membumpat
menyerapah sekitar....
Sedang kata orang
'jangan pernah mengungkitNya....!!'
lalu aku bilang
'bukan itu....!!''
dan tak ada jawaban.....
.............................
hingga suatu waktu
matahari telah berjalan di ubun
membawa beribu parang.
Ughh...!!
dan tak ada jawaban.....
..............................
entah hingga berakhir...
tapi di kedalaman hati
Aku tetap memujaNya!!
Tuhan Yang Besar.
(malang, 080809 @01.12wib, poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)
Apa lagi..
bila setiap kali ku ukir warnaku
hanya hitam dan kadang putih seperti kabut
lalu tiba-tiba awan kelam menyapu
berubah badai dan halilintar menyambar...
Pun di setiap kali memahat matahari
justru kulitku kian mengelupas
oleh cabikan cakarnya...
Apa lagi...
bila setiap kali kurangkai roman
hanya tangis dan pedih menyusun bait
lalu otak membumpat
menyerapah sekitar....
Sedang kata orang
'jangan pernah mengungkitNya....!!'
lalu aku bilang
'bukan itu....!!''
dan tak ada jawaban.....
.............................
hingga suatu waktu
matahari telah berjalan di ubun
membawa beribu parang.
Ughh...!!
dan tak ada jawaban.....
..............................
entah hingga berakhir...
tapi di kedalaman hati
Aku tetap memujaNya!!
Tuhan Yang Besar.
(malang, 080809 @01.12wib, poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)
Sebuah Jejak
Berduyun wajah-wajah riang
mengusik sejenak alam yg teramat lelah
Benderang warna warni sosok mengelupas jengah
Liukan sang primadona berbaur tingkah harapan zaman
Sejenak smua berbinar dan tak peduli keras peradaban..
Dan indah sekejab lalu gelisah meruah karna negeri kian pantas dicaci..
Entah dan kian berantah!
Sejenak dan hanya sesaat menikmat
beribu jejak sang Pahlawan
yang pasti kan berhujan cibir dan keluh
Negri dg sejuta mimpi!
seperti kini!
Dan sebuah ritual sekedar menghias jejak!
malang, 160809
mengusik sejenak alam yg teramat lelah
Benderang warna warni sosok mengelupas jengah
Liukan sang primadona berbaur tingkah harapan zaman
Sejenak smua berbinar dan tak peduli keras peradaban..
Dan indah sekejab lalu gelisah meruah karna negeri kian pantas dicaci..
Entah dan kian berantah!
Sejenak dan hanya sesaat menikmat
beribu jejak sang Pahlawan
yang pasti kan berhujan cibir dan keluh
Negri dg sejuta mimpi!
seperti kini!
Dan sebuah ritual sekedar menghias jejak!
malang, 160809
Kamis, 17 Juni 2010
Tafsir Menjalang
poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)
dia datang disela gemericik hujan yang menepi
tanpa kata dan begitu beku
dia seangkuh halilintar menggelegar
tak peduli pada lelaki penafsir senja
yang snantiasa menyumpah isi langit...
lihatlah dia kian kasar menerjang
memalapetaka sgenap ruang
sedang sang lelakipun ikut menggarang...
dalam bah dia meradang
mengganas seakan bumi lautan
membenam rintihan peradaban...
Lihatlah sang lelaki dihujam dendam
menggelepar menahan kesumat jalang
karna langit terhalang gerbang...
Huh,
dengan apa lagi
sang lelaki melukis mantra dan menakluk
seisi bumi??
dan tercipta hanya satu sisi
abadi bersejati????
Malang, 22 Maret 2010
poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)
dia datang disela gemericik hujan yang menepi
tanpa kata dan begitu beku
dia seangkuh halilintar menggelegar
tak peduli pada lelaki penafsir senja
yang snantiasa menyumpah isi langit...
lihatlah dia kian kasar menerjang
memalapetaka sgenap ruang
sedang sang lelakipun ikut menggarang...
dalam bah dia meradang
mengganas seakan bumi lautan
membenam rintihan peradaban...
Lihatlah sang lelaki dihujam dendam
menggelepar menahan kesumat jalang
karna langit terhalang gerbang...
Huh,
dengan apa lagi
sang lelaki melukis mantra dan menakluk
seisi bumi??
dan tercipta hanya satu sisi
abadi bersejati????
Malang, 22 Maret 2010
poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)
Rabu, 16 Juni 2010
di Ujung
Termangu menatap lalu lalang di siang jalang,
Berpasang mata kian garang saat berbentur pandang,
Sekelebat pedang menghujam tajam dlm dendam..
Siang membakar darah para petualang yg memang lama terkekang!
Harga diri memati tak ada penawar lagi, karna terlarut ambisi tak terhargai!
Leluasa di sini tertawa sesekali menganyam kebodohan diri!
ugh!
Malang, 07 Desember 2009 jam 12:50
Berpasang mata kian garang saat berbentur pandang,
Sekelebat pedang menghujam tajam dlm dendam..
Siang membakar darah para petualang yg memang lama terkekang!
Harga diri memati tak ada penawar lagi, karna terlarut ambisi tak terhargai!
Leluasa di sini tertawa sesekali menganyam kebodohan diri!
ugh!
Malang, 07 Desember 2009 jam 12:50
Senin, 14 Juni 2010
Pada Suatu Remang
Mulai jemariku menggerayang sesosok setengah telanjang
Menelusuri lekuk demi lekuk
Memadat mengenyal membasah dan kadang jemari menelusup
Kian heran melintas beribu erang
Bukan salah menafsir akan otak nan berdesir...
Dan kuteperangah!
Dan bukan dlm nanar bayang onar!
Makin dlm menggerayang tak ada lagi mengerang
Kian buram sosok setengah telanjang!
Karna picik sekedar berpetualang..!
Lebih dalam dan mesti telanjang agar aku kian menggelinjang.
Gusti kang Mamengku Jagad!
malang, 100808@22.43
Menelusuri lekuk demi lekuk
Memadat mengenyal membasah dan kadang jemari menelusup
Kian heran melintas beribu erang
Bukan salah menafsir akan otak nan berdesir...
Dan kuteperangah!
Dan bukan dlm nanar bayang onar!
Makin dlm menggerayang tak ada lagi mengerang
Kian buram sosok setengah telanjang!
Karna picik sekedar berpetualang..!
Lebih dalam dan mesti telanjang agar aku kian menggelinjang.
Gusti kang Mamengku Jagad!
malang, 100808@22.43
Minggu, 13 Juni 2010
Lelaki Akhir Desember
poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)
Saat bumi bersedu melepas pembijak negeri,
Diiring deras hujan dari langit sekejab purnama meraja,
Disambut terompet pergantian matahari,
Kau bersahaja menatap dunia!
Jerit mungilmu memecah disela degup mengencang!
Selamat datang Lelaki, Sekuat singa, Setampan Pangeran berhati mulia dan Seindah wangi teratai!
Kau lelaki,
Kau anugrah dan rahmat!
Amin ya Rabb!
@31.12.09@18.05@3,2kg@50cm@jumat pon@
poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)
Saat bumi bersedu melepas pembijak negeri,
Diiring deras hujan dari langit sekejab purnama meraja,
Disambut terompet pergantian matahari,
Kau bersahaja menatap dunia!
Jerit mungilmu memecah disela degup mengencang!
Selamat datang Lelaki, Sekuat singa, Setampan Pangeran berhati mulia dan Seindah wangi teratai!
Kau lelaki,
Kau anugrah dan rahmat!
Amin ya Rabb!
@31.12.09@18.05@3,2kg@50cm@jumat pon@
poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)
Hitam Putih
ini jiwa sekedar menelusup relung,
begitu nyata kala mata menyala...
di sebuah garis ini tak pantas hanya memaku ditampar deru angin beliung,
namun layak bila sejangkah menyisir gerimis yg turun tibatiba...
ini jiwa entah milik siapa,
apakah mesti hinggap dahan ke dahan,
sedang sayap tlah meranggas...
ini jiwa entah milik siapa,
hingga mata, jangkah dan sayap tiada daya!
entah milik siapa!
begitu nyata kala mata menyala...
di sebuah garis ini tak pantas hanya memaku ditampar deru angin beliung,
namun layak bila sejangkah menyisir gerimis yg turun tibatiba...
ini jiwa entah milik siapa,
apakah mesti hinggap dahan ke dahan,
sedang sayap tlah meranggas...
ini jiwa entah milik siapa,
hingga mata, jangkah dan sayap tiada daya!
entah milik siapa!
Malang, 12 Januari 2010 jam 20:30
Yang Terdalam
untuk sebuah nama:
Padamu Feb....
Aku tak kuasa memungkiri
Aku tak kuasa mengkhianati
Aku tak kuasa tanpa daya....
Padamu,
sempat menyumpah lalunya waktu
sempat mencaci segala yang terjadi
sempat mengucap hasrat sesat...
Feb,
Aku begitu paham segalanya
Aku terlalu mengerti semuanya
Aku terlanjur bercita sebenarnya...
Oh,
Aku mencoba tak salah
Kau tau ini salah..
Aku berkepayang payah
Kau pelahan menyadar dan itu benar!
Padamu Feb...
Semuga Kau tau
dan Kau tak tau yang aku tau...
Padamu....
Semuga.....
Malang, 13 maret 2009
Padamu Feb....
Aku tak kuasa memungkiri
Aku tak kuasa mengkhianati
Aku tak kuasa tanpa daya....
Padamu,
sempat menyumpah lalunya waktu
sempat mencaci segala yang terjadi
sempat mengucap hasrat sesat...
Feb,
Aku begitu paham segalanya
Aku terlalu mengerti semuanya
Aku terlanjur bercita sebenarnya...
Oh,
Aku mencoba tak salah
Kau tau ini salah..
Aku berkepayang payah
Kau pelahan menyadar dan itu benar!
Padamu Feb...
Semuga Kau tau
dan Kau tak tau yang aku tau...
Padamu....
Semuga.....
Malang, 13 maret 2009
Fatamorgana
Untuk kesekian kalinya aku menghujat
karna kau hanya membatu
berulangkali kata berteriak
menyembur laksana api
membakar dada nan renta
dengan syair apalagi
bila koarku hanyalah sampah
bila nanarku terbaca nanah
kau kian angkuh
dalam balutan hasrat sesat sesaat
acuh dalam sinis lipatan bibirmu...
entah sampai kapan
kau berselimut salju
sedang musim tak lagi basah....
namun,
agar kau tau
matahari tak bertuan itu
bukan raja di kelam malam...
dan,
Aku tetap di sini
mencaci dan mencaci...!!
Malang, 14 maret 2010
karna kau hanya membatu
berulangkali kata berteriak
menyembur laksana api
membakar dada nan renta
dengan syair apalagi
bila koarku hanyalah sampah
bila nanarku terbaca nanah
kau kian angkuh
dalam balutan hasrat sesat sesaat
acuh dalam sinis lipatan bibirmu...
entah sampai kapan
kau berselimut salju
sedang musim tak lagi basah....
namun,
agar kau tau
matahari tak bertuan itu
bukan raja di kelam malam...
dan,
Aku tetap di sini
mencaci dan mencaci...!!
Malang, 14 maret 2010
Kepada Sang Penggoda
Untuk sebuah makna
Sudahlah,
Aku mengerti tentang arti tawamu.
Tak perlu mesti kau lukis seindah mawar
atau wewangi kasturi itu...
Smua itu malah membuat jengah
dan kian mempitam darah
Ini bukan waktunya lagi
sendau guraumu terlalu basi
karna surya bukan milikmu lagi..
Sudahlah.
sebelum terlambat dan ajal melumat
pergi jauh ke sudut jabalekat
dan kau pantas dilaknat!
Sadarilah,
sang rembulanpun kini tlah berpaling darimu
dan menepi di sudut bumi..
ini bukanlah gertak
karna semua waktu sgera bertahta
dan kau mesti sgera beranjak!
Atau ikhlaskan bila bumi merasuki
dan kau tak mampu berdiri!!
Dan itu pasti!!
Malang, 17 Maret 2010
memori Lereng Wilis
Sudahlah,
Aku mengerti tentang arti tawamu.
Tak perlu mesti kau lukis seindah mawar
atau wewangi kasturi itu...
Smua itu malah membuat jengah
dan kian mempitam darah
Ini bukan waktunya lagi
sendau guraumu terlalu basi
karna surya bukan milikmu lagi..
Sudahlah.
sebelum terlambat dan ajal melumat
pergi jauh ke sudut jabalekat
dan kau pantas dilaknat!
Sadarilah,
sang rembulanpun kini tlah berpaling darimu
dan menepi di sudut bumi..
ini bukanlah gertak
karna semua waktu sgera bertahta
dan kau mesti sgera beranjak!
Atau ikhlaskan bila bumi merasuki
dan kau tak mampu berdiri!!
Dan itu pasti!!
Malang, 17 Maret 2010
memori Lereng Wilis
untuk Feb...
senyap lenyap melarut marut
pengap mengkecap melangut hasut
raut itu berkecamuk mengamuk
meremuk bentuk remuk.
sorot mata itu...!!
memberat ke pelupuk
menghujam melapuk
resah membusa
ranum bibir itu...!!
menggerah ke malam beku
mengkilu lidah diterkam pilu..
wajah itu...!!
kian memberat ke malam beku
mengkilu kalbu karna terlalu bisu!!
Malang, 25 maret 2010
pengap mengkecap melangut hasut
raut itu berkecamuk mengamuk
meremuk bentuk remuk.
sorot mata itu...!!
memberat ke pelupuk
menghujam melapuk
resah membusa
ranum bibir itu...!!
menggerah ke malam beku
mengkilu lidah diterkam pilu..
wajah itu...!!
kian memberat ke malam beku
mengkilu kalbu karna terlalu bisu!!
Malang, 25 maret 2010
Bukan Untuk Feb...
Salah siapa hingga musim kian tak pasti
kemarau tak lagi panjang tapi teramat panjang
hingga tak mampu syair penyair mengalir
menafsir segala angin yang liar mendesir..
Semesta telah lelah untuk memarah
sedang langit enggan sewarna biru
dan malah beringas berselimut mendung...
Tahukah Feb...
bahwa pada semua yang menggerak dedaunan
sebenarnya selalu membawa berita tentang air dan api
Bila kau tanya tentang mungil lelaki di sela hari
atau bila kau resahkan seraut wajah membeku
itu semua adalah sebuah roman perjalanan
dan siapapun tak pernah mau mengerti...
Semesta telah lelah mendesah menyembur
karna bumi tak akan tergiur amis lumpur uzur..
Hujan dan sesekali badai sesekali benar menggelegar
tapi pernahkan kau menafsir bahwa itu sebuah pertanda
bahwa semesta menjerit karna larut dalam keacuhan yang kau tebarkan...
Feb, kau boleh untuk tidak mengerti dan berhak tidak berharap
tetapi lihatlah dilangit sebentar lagi berpelangi
menebar harum gerimis dipunggung matahari
dan lihatlah sejenak saja..
dan syair penyair mepujangga dan meraja
melupa bahwa musim tak lagi teramat panjang....
Lalu, kau berhak merebah bersama senandung gemerisik dedaunan
tanpa berita api tanpa berita air
dan seawal matahari muncul di ufuk timur...!!
Semoga.
09 04 2010@23:34 Sulfat
kemarau tak lagi panjang tapi teramat panjang
hingga tak mampu syair penyair mengalir
menafsir segala angin yang liar mendesir..
Semesta telah lelah untuk memarah
sedang langit enggan sewarna biru
dan malah beringas berselimut mendung...
Tahukah Feb...
bahwa pada semua yang menggerak dedaunan
sebenarnya selalu membawa berita tentang air dan api
Bila kau tanya tentang mungil lelaki di sela hari
atau bila kau resahkan seraut wajah membeku
itu semua adalah sebuah roman perjalanan
dan siapapun tak pernah mau mengerti...
Semesta telah lelah mendesah menyembur
karna bumi tak akan tergiur amis lumpur uzur..
Hujan dan sesekali badai sesekali benar menggelegar
tapi pernahkan kau menafsir bahwa itu sebuah pertanda
bahwa semesta menjerit karna larut dalam keacuhan yang kau tebarkan...
Feb, kau boleh untuk tidak mengerti dan berhak tidak berharap
tetapi lihatlah dilangit sebentar lagi berpelangi
menebar harum gerimis dipunggung matahari
dan lihatlah sejenak saja..
dan syair penyair mepujangga dan meraja
melupa bahwa musim tak lagi teramat panjang....
Lalu, kau berhak merebah bersama senandung gemerisik dedaunan
tanpa berita api tanpa berita air
dan seawal matahari muncul di ufuk timur...!!
Semoga.
09 04 2010@23:34 Sulfat
Terlukis Masa
adalah sekilas saja
sepenggal tapak di antara daki dan lusuh cita-cita
"semasa kita bermekar dan berkejar dalam celoteh,
bercadar dalam kedip nanar anugrah rasa gundah..."
adalah selalu menghias
sepenggal sesal di sela siang yang kian garang
semasa, knapa kilu mengunci hingga kini.
lalu, tiba tiba saja kau menyelinap
dan bukan salahmu!
atau mungkin kilu dulu terlalu menjebakku?
lalu, tiba tiba saja ada pelangi di senja
sedang telah dipeluk semesta oleh gulita..
Ugh, tak pantas bila merancu
didalam bisu
Ugh, tak layak bila merajuk
atau aku kian remuk.
malang, 30 mei 2010 @ 02.22 A
Langganan:
Postingan (Atom)
Artikel Populer
- Tips Sehat: Cara Mengobati Penyakit Wasir atau Ambeien dengan Ramuan Tradisional
- Tips Bercinta di Bulan Suci: Berhubungan Intim di Bulan Puasa? Kenapa Mesti Takut?
- Mengenal Musik British Pop, Band Indie, Relyfe Band dan Free Download MP3
- Free Download : Al-Quran Terjemahan, Kumpulan Hadist Shahih dan Artikel Lainnya
- Free Download: Aplikasi BlackBerry Islami, Al-Quran Online, Kumpulan Hadist, kumpulan Doa, Asmaul Husna, Manasik Haji dll
- Fenomena Aneh Alam Semesta dan Peristiwa Unik yang terjadi, Benarkah Merupakan Sebuah Tanda Kiamat Sudah Sangat Dekat?
- Menyingkap Makna dan Manfaat Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban Bagi Kehidupan Manusia
- Renungan dan Ramalan 2011: Bencana apa yang akan terjadi di Indonesia?
- Menyikapi dan Mengambil Makna Positif dari Pressure atau Tekanan Dalam Pekerjaan
- Tips Membeli Dan Memilih Mobil Bekas Impian Agar Perjalanan Jauh Menjadi Aman dan Nyaman