Selasa, 29 Juni 2010

Selling Tips: Communicate in Sales Techniques

Selling Tips: Teknik berkomunikasi dalam Penjualan 
              (Communicate in Sales Techniques)

"Anda bisa saja memiliki ide yang brilian, namun jika Anda tidak bisa menyampaikannya, ide itu tidak akan membawa anda kemana-mana".

Demikian petuah bijak yang tohitem kutip dari tokoh besar Lee Lacocca, untuk menggambarkan betapa pentingnya

Tips: Using Psychological Techniques in Selling

Tips: Sukses Menjual dengan Teknik Psikologi

Menjual merupakan sesuatu yang sangat sulit bagi sebagian orang yang tidak berkecimpung di dunia penjualan atau marketing. Dalam dunia marketing, selling atau menjual  merupakan kegiatan menukar suatu barang atau jasa dengan uang atau jasa dengan maksud meraih keuntungan atau laba. Bukankah begitu tohitem?

Minggu, 27 Juni 2010

Tips: Mengurangi Rasa Gelisah dalam Kehidupan

nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com


Aku, kamu, cewek, cowok, tua, muda, dan kita semuanya pasti sering ngalami rasa gelisah yang amat sangat. Biasanya rasa gelisah ini muncul tatkala kita mempunyai masalah atau sesuatu yang memerlukan penyelesaian segera tetapi kita belum atau bahkan tidak melakukan apa-apa untuk membereskannya. Tetapi rasa gelisah juga bisa disebabkan karena kita terlalu sensitif menyikapi sesuatu, sehingga kita selalu merasa bersalah. Sehingga kita berada pada suasana yang sangat mengganggu dan tidak mengenakkan.

Sabtu, 26 Juni 2010

Tips: Mengapa Mesti Takut Menikah?

psyco therapy (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)


Menikah adalah impian kebanyakan orang yang sudah berumur dan mampu secara fisik, mental dan ekonomi. Tetapi seiring majunya peradaban sekarang ini mulai muncul tren baru bagi sebagian orang yang memutuskan untuk tidak menikah, entah karena alasan faktor keyakinan, ekonomi, gaya hidup atau bahkan ketakutan dengan alasan yang tidak jelas. Hal ini merupakan masalah psychology yang harus segera di terapi (psycho therapy).

Suatu Sisi

Jangan ganggu nafasku yg melarik bait kehidupan, 
ini adalah sepenggal kisah yg harus berujung! 
Ini lakonku dlm pasugatan yg mesti aku perankan! 


Panggung kita beda walau akhir cerita tetap mengagung Kuasa!


Aku tanah tempat tumbuh sgala kehidupan juga lahan penimbun ajal insan!
Kau api menghangus angkara senjakala..!


Jangan ganggu cerita demi cerita, atau tunggu Sang Sutradara kian murka! 


Kau api, Aku tanah!
Tak pantas kita berbagi cerita! 


Malang, 21 Desember 2009 @ 20:17 wib

Selasa, 22 Juni 2010

Terjemahan Ramalan Sabdo Palon (versi Bahasa Jawa)

Isi dari Ramalan Sabdo Palon adalah berupa syair atau kidung jawa, merupakan sebuah nukilan dari pedalaman karya maestro Indonesia. Berikut ini Terjemahan Ramalan Sabdo Palon Versi Bahasa Jawa yang tohitem kutip dari hasil search engine mbah google:

Sinom :

1.
Pada sira ngelingana,
Carita ing nguni-nguni,
Kang kocap ing serat babad,
Babad nagri Mojopahit,         nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com
Nalika duking nguni,
Sang-a Brawijaya Prabu,
Pan samya pepanggihan,
Kaliyan Njeng Sunan Kali,
Sabda Palon Naya Genggong rencangira.
2.
Sang-a Prabu Brawijaya,
Sabdanira arum manis,
Nuntun dhateng punakawan,                      nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com
“Sabda palon paran karsi”,
Jenengsun sapuniki,
Wus ngrasuk agama Rosul,
Heh ta kakang manira,
Meluwa agama suci,
Luwih becik iki agama kang mulya.
3.
Sabda Palon matur sugal,
“Yen kawula boten arsi,
Ngrasuka agama Islam,
Wit kula puniki yekti,
Ratuning Dang Hyang Jawi,
Momong marang anak putu,
Sagung kang para Nata,
Kang jurneneng Tanah Jawi,
Wus pinasthi sayekti kula pisahan.

Terjemahan Ramalan Sabdo Palon Versi Bahasa Indonesia


Senin, 21 Juni 2010

Saat Ritual

(nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)


dan syukur perasa slalu menjulur, 
menangkap melumat berbaur liur..

Hingga bragam warna tereja, 
bermacam rasa terkecap..
Lalu terwujud puas atas rakus lidah mengunyah.. 


Awal mata ke sekitar, 
hasrat liar berkoar, 
berkelebat tangan kaki menerkam..

Tak terlepaskan! 
Slalu begitu dari waktu ke skian penjuru!


Ugh, 


dan syukur sejenak liur beku, 
wangi katsturi mengunci.. 
Mata kaki tangan luruh, 
atas koar dari kedalaman..
satu tempat awal malapetaka skaligus akhir kesempurnaan...


dan syukur, 
slalu bersyukur. 
PUASAku


poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)

Kontemplasi

poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)


...diam 
tafakur...
jemari menjentik 


dari nol mesti...


diam..
menghitung azab. 
diam.. 
mencibir karunia. 
diam.. 
terajam 
jg merajam..


...dari nol.
diam... 
????? 


kata orang: 
''opo jare Tuhan..!''


CUK..!!


Malang, 09 September 2009 jam 10:29
poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)

Sang Saka

Berani Suci hidup mati.. 
Parau suara negeri karna rasa memiliki..
Atau beribu cipta sebuah visi 


Di sini harusnya negeri sejati..!


Lihatlah sang saka berteriak meluruh pertiwi..
Satukan jiwa menuju hakiki negeri!
Jangan sekali coba ke lain hati demi sebuah visi tak pasti!
Disini nafas panjang kan abadi dlm damai belai pertiwi.. 


Berani suci bukan ego tak pasti. 
Hidup mati bukan meracuni diri.
Luruhlah dlm peluk ibu bumi pertiwi! 


Abadi berani suci! 


*malang, 17082009@10.25

Minggu, 20 Juni 2010

Epic

Mereguk seteguk mencebur liur, 
scangkir anyir mengalir, 
swarna ranum anggur mendebur,


dulu...


Meliuk mabuk menimpuk,
berserak retak 
gemeretak,


kini.. 


nyinyir memelintir, 
menggiur hancur!
pongah menyumpah,
darah-darah mendesir kikir!


Agh.. 


aku berlindung dari hal sdemikian.




ya Robb ya Aziz...! 




 11 September 2009 jam 19:13

Sebuah Hidup

Awal kita dicipta entah oleh siapa, 
Untuk siapa tentang apa siapa..

Tak tersadar dlm pertengahan, mungkin, 
Selaksa siapa apalagi apa 
Mengapung di awang smesta tak terjemahkan..


Tetap sebuah rahasia Sang Rahasia..!? 


Dan. Bukan sebuah jawab..!?


Entah hingga berantah..!?


Dan. Bukan sebuah tanya! 


Lalu, seperti udara saja...


Siapapun Apapun Selalu! 


Ini sebuah hidup 
Bukan untuk dicaci dimaki.. 


Tetapi Disiasati! 




(*duh Gusti.. Kawulo kepengin mangerti pekerti Ilahi...!)




28 Juli 2009 jam 21:14 

Rahasia Sebuah Rahasia

poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)


Apa lagi..
bila setiap kali ku ukir warnaku 
hanya hitam dan kadang putih seperti kabut
lalu tiba-tiba awan kelam menyapu
berubah badai dan halilintar menyambar...


Pun di setiap kali memahat matahari
justru kulitku kian mengelupas
oleh cabikan cakarnya...


Apa lagi...
bila setiap kali kurangkai roman
hanya tangis dan pedih menyusun bait
lalu otak membumpat
menyerapah sekitar....


Sedang kata orang
'jangan pernah mengungkitNya....!!'
lalu aku bilang
'bukan itu....!!''


dan tak ada jawaban.....
.............................


hingga suatu waktu
matahari telah berjalan di ubun
membawa beribu parang.


Ughh...!!


dan tak ada jawaban.....
..............................


entah hingga berakhir...


tapi di kedalaman hati
Aku tetap memujaNya!!


Tuhan Yang Besar.


(malang, 080809 @01.12wib, poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)

Sebuah Jejak

Berduyun wajah-wajah riang 
mengusik sejenak alam yg teramat lelah 
Benderang warna warni sosok mengelupas jengah 
Liukan sang primadona berbaur tingkah harapan zaman
Sejenak smua berbinar dan tak peduli keras peradaban..


Dan indah sekejab lalu gelisah meruah karna negeri kian pantas dicaci.. 


Entah dan kian berantah!
Sejenak dan hanya sesaat menikmat 
beribu jejak sang Pahlawan 
yang pasti kan berhujan cibir dan keluh 


Negri dg sejuta mimpi! 


seperti kini! 


Dan sebuah ritual sekedar menghias jejak!




malang, 160809

Kamis, 17 Juni 2010

Tafsir Menjalang

poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)


dia datang disela gemericik hujan yang menepi
tanpa kata dan begitu beku


dia seangkuh halilintar menggelegar
tak peduli pada lelaki penafsir senja
yang snantiasa menyumpah isi langit...


lihatlah dia kian kasar menerjang
memalapetaka sgenap ruang
sedang sang lelakipun ikut menggarang...


dalam bah dia meradang
mengganas seakan bumi lautan
membenam rintihan peradaban...


Lihatlah sang lelaki dihujam dendam
menggelepar menahan kesumat jalang
karna langit terhalang gerbang...


Huh, 
dengan apa lagi
sang lelaki melukis mantra dan menakluk
seisi bumi??


dan tercipta hanya satu sisi
abadi bersejati????


Malang, 22 Maret 2010
poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)

Rabu, 16 Juni 2010

di Ujung

Termangu menatap lalu lalang di siang jalang,
Berpasang mata kian garang saat berbentur pandang, 
Sekelebat pedang menghujam tajam dlm dendam.. 
Siang membakar darah para petualang yg memang lama terkekang!
Harga diri memati tak ada penawar lagi, karna terlarut ambisi tak terhargai! 


Leluasa di sini tertawa sesekali menganyam kebodohan diri!
ugh!

Malang, 07 Desember 2009 jam 12:50

Senin, 14 Juni 2010

Pada Suatu Remang

Mulai jemariku menggerayang sesosok setengah telanjang 

Menelusuri lekuk demi lekuk
Memadat mengenyal membasah dan kadang jemari menelusup 
Kian heran melintas beribu erang
Bukan salah menafsir akan otak nan berdesir... 
Dan kuteperangah! 
Dan bukan dlm nanar bayang onar!
Makin dlm menggerayang tak ada lagi mengerang 
Kian buram sosok setengah telanjang! 
Karna picik sekedar berpetualang..! 
Lebih dalam dan mesti telanjang agar aku kian menggelinjang. 


Gusti kang Mamengku Jagad!

malang, 100808@22.43

Minggu, 13 Juni 2010

Lelaki Akhir Desember

poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)


Saat bumi bersedu melepas pembijak negeri, 
Diiring deras hujan dari langit sekejab purnama meraja,
Disambut terompet pergantian matahari,
Kau bersahaja menatap dunia!
Jerit mungilmu memecah disela degup mengencang!
Selamat datang Lelaki, Sekuat singa, Setampan Pangeran berhati mulia dan Seindah wangi teratai! 
Kau lelaki, 
Kau anugrah dan rahmat! 
Amin ya Rabb! 


@31.12.09@18.05@3,2kg@50cm@jumat pon@
poems about life (nukilan dari pedalaman @ http://www.tohitem.com)

Hitam Putih

ini jiwa sekedar menelusup relung,
begitu nyata kala mata menyala... 
di sebuah garis ini tak pantas hanya memaku ditampar deru angin beliung, 
namun layak bila sejangkah menyisir gerimis yg turun tibatiba... 


ini jiwa entah milik siapa, 
apakah mesti hinggap dahan ke dahan, 
sedang sayap tlah meranggas... 


ini jiwa entah milik siapa, 
hingga mata, jangkah dan sayap tiada daya! 


entah milik siapa!


Malang, 12 Januari 2010 jam 20:30 

Yang Terdalam

untuk sebuah nama:


Padamu Feb....
Aku tak kuasa memungkiri
Aku tak kuasa mengkhianati
Aku tak kuasa tanpa daya....


Padamu,
sempat menyumpah lalunya waktu
sempat mencaci segala yang terjadi
sempat mengucap hasrat sesat...


Feb,
Aku begitu paham segalanya
Aku terlalu mengerti semuanya
Aku terlanjur bercita sebenarnya...


Oh,
Aku mencoba tak salah
Kau tau ini salah..
Aku berkepayang payah
Kau pelahan menyadar dan itu benar!


Padamu Feb...
Semuga Kau tau
dan Kau tak tau yang aku tau...


Padamu....
Semuga.....


Malang, 13 maret 2009

Fatamorgana

Untuk kesekian kalinya aku menghujat
karna kau hanya membatu


berulangkali kata berteriak
menyembur laksana api
membakar dada nan renta


dengan syair apalagi
bila koarku hanyalah sampah
bila nanarku terbaca nanah


kau kian angkuh
dalam balutan hasrat sesat sesaat
acuh dalam sinis lipatan bibirmu...


entah sampai kapan
kau berselimut salju
sedang musim tak lagi basah....


namun,
agar kau tau
matahari tak bertuan itu
bukan raja di kelam malam...


dan,
Aku tetap di sini
mencaci dan mencaci...!!




Malang, 14 maret 2010

Kepada Sang Penggoda

Untuk sebuah makna 


Sudahlah,
Aku mengerti tentang arti tawamu.
Tak perlu mesti kau lukis seindah mawar
atau wewangi kasturi itu...


Smua itu malah membuat jengah
dan kian mempitam darah


Ini bukan waktunya lagi
sendau guraumu terlalu basi
karna surya bukan milikmu lagi..


Sudahlah.
sebelum terlambat dan ajal melumat
pergi jauh ke sudut jabalekat
dan kau pantas dilaknat!


Sadarilah,
sang rembulanpun kini tlah berpaling darimu
dan menepi di sudut bumi..


ini bukanlah gertak
karna semua waktu sgera bertahta
dan kau mesti sgera beranjak!


Atau ikhlaskan bila bumi merasuki
dan kau tak mampu berdiri!!


Dan itu pasti!!




Malang, 17 Maret 2010
memori Lereng Wilis

untuk Feb...

senyap lenyap melarut marut
pengap mengkecap melangut hasut


raut itu berkecamuk mengamuk
meremuk bentuk remuk.


sorot mata itu...!!


memberat ke pelupuk
menghujam melapuk


resah membusa


ranum bibir itu...!!


menggerah ke malam beku
mengkilu lidah diterkam pilu..


wajah itu...!!


kian memberat ke malam beku
mengkilu kalbu karna terlalu bisu!!




Malang, 25 maret 2010

Bukan Untuk Feb...

Salah siapa hingga musim kian tak pasti
kemarau tak lagi panjang tapi teramat panjang
hingga tak mampu syair penyair mengalir
menafsir segala angin yang liar mendesir..


Semesta telah lelah untuk memarah
sedang langit enggan sewarna biru
dan malah beringas berselimut mendung...


Tahukah Feb...
bahwa pada semua yang menggerak dedaunan
sebenarnya selalu membawa berita tentang air dan api


Bila kau tanya tentang mungil lelaki di sela hari
atau bila kau resahkan seraut wajah membeku
itu semua adalah sebuah roman perjalanan
dan siapapun tak pernah mau mengerti...


Semesta telah lelah mendesah menyembur
karna bumi tak akan tergiur amis lumpur uzur..


Hujan dan sesekali badai sesekali benar menggelegar
tapi pernahkan kau menafsir bahwa itu sebuah pertanda
bahwa semesta menjerit karna larut dalam keacuhan yang kau tebarkan...


Feb, kau boleh untuk tidak mengerti dan berhak tidak berharap
tetapi lihatlah dilangit sebentar lagi berpelangi
menebar harum gerimis dipunggung matahari
dan lihatlah sejenak saja..
dan syair penyair mepujangga dan meraja
melupa bahwa musim tak lagi teramat panjang....


Lalu, kau berhak merebah bersama senandung gemerisik dedaunan
tanpa berita api tanpa berita air
dan seawal matahari muncul di ufuk timur...!!


Semoga.

09 04 2010@23:34 Sulfat

Terlukis Masa


adalah sekilas saja
sepenggal tapak di antara daki dan lusuh cita-cita

"semasa kita bermekar dan berkejar dalam celoteh,
bercadar dalam kedip nanar anugrah rasa gundah..."

adalah selalu menghias
sepenggal sesal di sela siang yang kian garang
semasa, knapa kilu mengunci hingga kini.

lalu, tiba tiba saja kau menyelinap
dan bukan salahmu!
atau mungkin kilu dulu terlalu menjebakku?

lalu, tiba tiba saja ada pelangi di senja
sedang telah dipeluk semesta oleh gulita..

Ugh, tak pantas bila merancu
didalam bisu
Ugh, tak layak bila merajuk
atau aku kian remuk.

malang, 30 mei 2010 @ 02.22 A